Implementasi
Tauhid Dalam Gerakan Sosial
GOESS'88, Sebagai pemuda, sambutlah uluran nilai
tauhid untuk menjadi solusi dalam melawan tirani kapitalisme, liberalsme, dan
modernisme dalam arus globalisasi. Bukankah bumi ini diwariskan
untuk kaum tertindas yang berjuang untuk menegakkan nilai tauhid dalam
kehidupan.
Pemahaman Tauhid
Dalam
sejarah kehidupan manusia, manusia adalah penyembah secara naluriah, kendati
watak penyembahannya berbeda-beda, seperti penyembahan api oleh kaum zoroaster,
Hindu yang menyembah banyak dewa, begitupun pada zaman Yunani kuno dimana
mereka menyembah banyak Dewa. Begitupun pada masa Nabi Ibrahim AS , Musa,dan
Muhammad Bin abdullah. Ibrahim pada masanya mendapatkan ummatnya
menyembah berhala, pada masa Musa kita mendapati sosok firaun yang
menganggap dirinya sebagai Tuhan. Pada masa Nabi Muhammad kita mendapati bahwa
masyarakat pada saat itu menyembah berhala. Dari contoh tersebut dapat
dimakanai bahwa pada diri manusia ada fitrah untuk menyembah Tuhan. Diutusnya
Ibrahim sampai Muhammad mengajarkan tentang monoteisme yaitu pengesaan
Tuhan. Dan pada risalah kenabian yang terakhir Muhammad datang untuk
memurnikan ajaran ajaran nabi sebelumnya yang telah tercampuri oleh
pikiran- pikiran manusia yang tidak sejalan dengan ajaran monoteisme.
Tauhid
dalam tinjauaan islam merupakan hal yang sangat urgen yang harus dipahami oleh
setiap individu. Dikarenakan tauhid merupakan inti dari ajaran monoteisme.
Tauhid merupakan tujuan risalah Ketuhanan yang disampaikan oleh utusan-utusan
Nya. Tauhid berasal dari kata ahad, wahid, yang diartiakan sebagai
pengesaan Tuhan. Ibarhim sebagai Nabi yang mengajarkan tentang ketundukan
Aqal akan adanya pencipta yang Esa, lewat pambacaan alam raya,
bulan , bintang dan matahari. Dari pengamatannya tersebut ia berhasil
menundukkan aqalnya untuk mengakui keberadaan sang pencipta.
tauhid
adalah pengesaan Tuhan dan tidak menyamakannya dengan apapun:
Katakanlah muhammad “Dialah Allah, Yang
Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, Allah tidak beranak, dan
tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan Dia. (surah 142(al
ikhlas) ayat 1-4 )
Ayat
diatas menjelaskan dengan terperinci tentang Tuhan, keesaannya, penafian
tempat meminta selain Dia (larangan syirik) dan penegasan bahwa tidak ada
sesuatupun yang Menyamai-Nya. Konsep ketauhidan inilah yang menjadi
pedoman islam sabagi agama yang mengajarkan keseragaman pemahaman tentang
tuhan, keseragaman cara penyembahan pada tuhan yang tunggal. Dalam islam
persaksian tentang keesaan tuhan (monoteisme) diterjemahkan lewat syhadat.
Peran Tauhid Dalam Gerakan Sosial
Konsep
Islam mengenai masyarakat atas dasar tauhid menjadi hal yang relevan untuk
dikaji secara mendalam. Pandangan Tauhid yang mengesakan Tuhan menjadikan
manusia sama dengan yang lain. kesamaam manusia tersebut dalam pandangan
Tauhid mengisyaratkan bentuk pandangan yang melihat manusia sama
dalam kesatuan ummah tampa ada perbedaan. Dalam kehidupan sosial tampak
perbedaan antara pengusaha produksi dengan para pekerja, terbentuknya kelas
kelas agama, dan strata sosial yang berbeda pula Semua kontradiksi antara hitam
dengan putih, pengusa dengan yang dikuasai, majikan dengan pembantu tersebut
dihapuskan lewat pandangan tauhid. “Semua kontradiksi tersebut hanya bisa
diselesaikan denga tauhid monoteisme, bukan dengan banyak tuhan”(Ali syariati
).
Ajaran
tauhid dalam islam tidak begitu saja dengan mudah dipahami, tapi ia (tauhid)
butuh kontemplasi yang penuh dengan renungan mendalam agar ketauhidan tersebut
mampu mengisi jiwa jiwa kemanusiaan, ruang ruang pengetahuan sehingga mampu
diterjemahkan dalam wilayah aplikasi di dataran social. Ritual ritual agama
atau ibadah dalam agama jika mampu dipahami secara hakekat akan menunjukkan
sebuah ajaran tauhid yang universal. Salah satunya adalah ibadah haji, dimana
manusia berkumpul secara bersama, melakukan ibadah yang seragam, dan memakai
kain putih yang seragam, manusia melepaskan ego mereka, tidak ada perbedaan
status jabatan, berbuat yang sama hal inilah yang menjadi ajaran yang
luar biasa jika diterjemahkan dalam ranah social. Ajaran tauhid kemudian
menghilagkan perbedaan, menyetarakan manusia.
Pengalaman
sejarah menunjukkan bahwa dunia islam yang bertauhid telah mengajarkan nilai
kemanusiaan. Bahwa jiwa jiwa dari dari ajaran tauhid memberi jaminan untuk
mempertahankan diri dari serangan ancaman dari yang lain
Di izinkan berperang
bagi orang orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka di zalimi.
Dan sesungguhnya allah maha kuasa menolong mereka. (surah 22 al hajj ayat 39)
Ayat
ini mengajarkan bahwa Tuhan tidak suka dengan orang orang zalim, Ia mengizinkan
untuk melakukan perlawanan terhadap musuh. Ajaran tauhid memberikan pemahaman
bahwa kedaulatan hanya ada pada tuhan penguasa alam semesta, dengan begitu
tidak alasan untuk taat pada pengusa yang tidak taat pada ajaran tauhid, Nabi
Muhammad berkata ;
Tidak ada kewajiban
untuk taat kepada seseorang penguasa yang tidak taat kepada Allah(marchel A
boisard, humanisme islam hal 171)
Pembangkaan
terhadap pengusa tiran bukan hanya hak tapi kewajiban’., karena orang orang
mukmin mempunyai kewajiban untuk” ber Amar ma’ruf nahi mungkar”sehingga ajaran ini menjadi landasan gerak bagi
gerakan islam yang ingin mewujudkan tatanan masyarakat yang merdeka dan diridhoi Allah SWT. Dalam gerakan social, islam sebagai agama tauhid
berpendirian bahwa bersatunya manusia dalam masyarakat adalah suatu kesatuan
sebagai inti dari ajaran tauhid yaitu penyatuan tujuan kesatu titik yaitu Tuhan
yang diterjemahkan dalam penyatuan manusia dalam bermasyarakat. Sehingga
penyatuan masyarakat yang dilandasi ajaran tauhid akan melakukan pelawanan
terhadap ajaran tirani yang mengeksploitasi manusia. Hal ini bisa dilihat dari
sejarah kedatangan Muhammad, pada masa dimana terjadi ketimpangan ekonomi,
ketimpangan nilai kemanusiaan. Beliau datang membawa risalah yang memerdekakn
manusia dari ekploitasi kemanusiaan dan ekonomi. Ajaran ketauhidan tersebut
memberi warna dalam kehidupan masyarakat, itulah yang ditakuti oleh pengusa
atau kabilah kabilah penguasa pada saat itu, sehingga mereka dengan tegas
menolak ajaran tauhid tersebut yang akan menghancurkan dominasi mereka yang
kemudian digantikan oleh Tuhan. Islam sebagi agama Tauhid memiliki konsekwensi
logis akan tidak adanya penghambaan terhadap kekayaan hal ini dijelaskan dalam
alQuran:
Celakalah bagi setiap
pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung hitungnya.
Dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.(surah 104
alhumazah 1-2)
Penggambaran
ayat ini sangat relevan dengan kondisi keummatan saat ini. Dimana manusia-
manusia menjadi budak harta, segala sesuatu diukur dengan materi. Pengumpulan
harta tidak lagi melihat sisi nilainya, darimana, bagaimana, dan untuk apa
harta tersebut. Hal inilah yang membuat manusia menjadi penyakit terhadap
manusia yang lain. Dikarenakan terampasnya sebagian hak-hak yang lain
dari ulah manusia rakus. Dari hal tersebut kondisi ummah harus dikembalikan
pada jalan yang lurus meskipun penuh resiko dalam melakukannya. Gerakan tauhid
harus digelorakan disetiap tempat, spirit nilai harus mampu mengisi ruang
ruang gerak aktivitas manusia. Membumikan gerakan tauhid untuk
perbaikan kondisi ummah mestilah dilakukan. Perlawanan terhadap
penindasan dan ekspansi budaya harus dilawan dengan jiwa tauhid, sehingga
tauhid tersebut menjadi perisai untuk memperjuangkan nilai kemanusiaan,
kebenaran dan keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar