Minggu, 30 Desember 2012


Berenang Membuat IQ Tinggi

Artikel Kesehatan

Peta Garut - Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik. 

Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.
Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang.

Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan, jelas Dr. Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962. 

Berenang Membuat IQ TinggiJadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif.

Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, lo. Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.

Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan. Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, lo. Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami. Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang.
 
Berenang Membuat IQ Tinggi  : Harus Aman Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak, lo. Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua, tutur Karel.

Disamping, dengan orang tua mendampingi juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antar manusia. Ini merupakan salah satu keunggulan berenang. Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orang tua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus menerus dengan anak? Kan, enggak.
 
Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak. Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.

Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai. Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

Berenang Membuat IQ Tinggi
  : Perhatiakn Kebersihan Air 
Nah, kini Ibu-Bapak semakin mantap, kan, mengajak si kecil berenang? Tapi berenangnya di rumah saja, ya, kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.

Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang, lo. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak, tutur Karel.

Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. Tapi harus pilih, ya. Mungkin di Indonesia masih sulit karena kita, kan, enggak punya kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam  renang di Jakarta, air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ.

Diputarnya pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat; sebulan sekali baru diganti. Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, mereka memiliki kolam renang yang airnya mengalir.

Jadi, bila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih; biasanya di waktu pagi. Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius. Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.

Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya. Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. 

Berenang Membuat IQ Tinggi : 
Untuk Rekreasi 
Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi. Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi.

Di atas usia itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan untuk prestasi. Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. Mulai usia setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan, ujar Karel.

Misal, setiap hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang suka marah-marah, begitu pula berenang. Kalau orang tua suka berenang dengan gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti.

Jadi, ajak si kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu. Soal gaya renang akan mengikuti secara otomatis bila ia sudah menyukainya.

Sabtu, 29 Desember 2012


Relaks

"KEMBALIKAN JAWA BARAT KEPADA PEMIMPIN YANG MERAKYAT DAN BIROKRAT PROFESIONAL,......SALAM TIGA JARI..!!"......."KEMBALIKAN JAWA BARAT KEPADA PEMIMPIN YANG MERAKYAT DAN BIROKRAT PROFESIONAL,......SALAM TIGA JARI..!!"......"KEMBALIKAN JAWA BARAT KEPADA PEMIMPIN YANG MERAKYAT DAN BIROKRAT PROFESIONAL,......SALAM TIGA JARI..!!"

Bahaya Bersepeda Bagi Kesehatan Seksual Wanita

Goess'88 - Bahaya Bersepeda Bagi Kesehatan Seksual Wanita - Melakukan aktivitas berolahraga dengan bersepeda merupakan sebuah hal yang sangat mengasikkan. Selain menjadikan tubuh sehat dan bugar, hal ini juga bisa membuat otak menjadi fress. Selain lebih irit ini juga menjadikan salah satu gaya hidup sehat yang banyak dilakukan oleh pekerja kantoran yang tidak ingin terjebak kemacetan lalu lintas. Namun, tahukan anda dibalik semua itu ada bahaya yang mengancamkesehatan seksual anda. 

Menghabiskan waktu luang dengan bersepeda telah dikaitkan dengan disfungsi ereksi pada pria, namun sebuah studi baru menunjukkan bahwa hal ini juga menjadikan hal yang membahayakan bagi kesehatan seksual pada wanita.

Banyak wanita yang mengalami siklus mati rasa yang kadang kadang dapat terjadi karena duduk di sadel sepeda. Sadel sepeda yang dirancang sedemikian rupa membuat berat badan tubuh bertumpu pada ujung sadel yang dapat memampatkan saraf dan pembuluh darah di daerah kelamin. Pada pria ini meningkatkan risiko disfungsi ereksi yang telah didokumentasikan dalam studi yang dilakukan pada petugas polisi laki laki terhadap patroli sepeda di Amerika.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Yale tahun 2006 menemukan pengendara sepeda memiliki sensasi genital kurang dibandingkan dengan pelari perempuan. Dari hal ini para ilmuwan percaya bahwa para pengendara sepeda perempuan mungkin memiliki resiko yang sama dengan pengendara sepeda laki laki untuk masalah seksual. Dalam penelitian terbaru, para peneliti Yale mencoba untuk menentukan apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi nyeri dan mati rasa pada pengendara perempuan. 

Empat puluh delapan wanita mengambil bagian dalam studi ini. Setiap pengendara yang konsisten bersepeda minimal 10 mil seminggu,namun terkadang lebih. Dalam hal ini penelitian mengambil kesimpulan bahwa pada setang sepeda dengan posisi yang lebih rendah dari tempat duduk mereka mengalami lebih banyak tekanan di daerah jaringan lunak yang disebut perineum, dan mengalami penurunan sensasi di dasar panggul.

Para peneliti menemukan bahwa semakin rendah setang sehubungan dengan pelana, semakin pengendara harus bersandar ke depan, memaksanya untuk menempatkan persentase yang lebih besar dari berat tubuhnya pada perineum. Masalah ini sangat mungkin terjadi ketika seorang pengendara membungkuk ke depan, rata kembali dan menempatkan tangannya pada setang sepeda untuk melalui jalur pada posisi yang lebih aerodinamis.

Para peneliti pada dasarnya menunjukkan bahwa ada faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi terkait dengan pengendara wanita.. Ini lebih baik posisi kita untuk mendidik pengendara pada praktek mengendarai yang aman yang sebenarnya bisa bermanfaat bagi kebugaran dan pengurangan tekanan juga hilangnya sensasi  di dasar panggul."

Temuan yang dipublikasikan ini, membantu menjelaskan lebih lanjut mengenai masalah yang dihadapi oleh pengendara perempuan, tapi studi lebih lanjut masih diperlukan utnuk menguatkan hasil temuan ini. 

Rabu, 26 Desember 2012


Memahami Kondisi Jalan Saat Bersepeda


Goess'88 -Hal yang paling penting untuk diingat adalah tidak pernah memikirkan apapun tentang dimana Anda bersepeda atau mobil itu akan bergerak kemana. Para pengendara bisa menjadi puas dengan dirinya, dengan berpikir bahwa jalannya menyenangkan dan datar, mulus dan bisa diprediksi, mengabaikan dimana mereka sebenarnya sedang berkendara. Tapi ini semua sangat jauh dari kenyataan, ada begitu banyak rintangan yang akan membuat Anda terpelanting ke pavement seperti seekor ikan basah. Sesuatu seperti lubang, dari yang kecil sampai yang besar, atau retakan kecil di jalan, bahkan jalan yang rusak berat, atau desain jalan itu sendiri. Atau turunnya hujan, polisi tidur/kisi2 pada jalan yang terlihat seperti punggungan gunung yang dirancang agar mobil dengan ban lebar terhindar dari tergelincir, tapi justru akan mengunci dengan kuat seperti es bagi sepeda. Selain itu ada cairan licin seperti minyak atau air, bensin cairan anti beku, tanah atau kotoran, membuat seperti mengendarai sepeda diatas bola kecil. Perubahan cuaca dari panas ke hujan, atau bahkan terjadi hujan es seperti di tahun 2008 silam yang membuat Anda bisa terjatuh lebih cepat daripada orang yang sedang mabuk. Tentu saja, yang paling bahaya, harus berbagi jalan dengan kendaraan bermotor. Sebuah kendaraan beberapa ton beratnya, dan melaju dengan kecepatan tinggi. Jika terjadi saling pepet, Anda yang akan kalah. Sebaiknya hindari berebut jalan dengan pengendari lain. Dunia ini penuh dengan orang “bodoh” dan br*n*s*k, dan mereka ingin mendominasi jalanan dibelakang kemudi.
Berikut ini adalah beberapa dasar yang harus Anda ingat ketika bersepeda di jalan. Ini bukan mungkin menyelamatkan jiwa Anda, tapi akan menyelamatkan jiwa Anda…
KEMAMPUAN UNTUK MEMAHAMI KONDISI JALAN
1) Lihatlah kemana Anda akan pergi! Kemampuan yang paling penting untuk menghindari kecelakaan adalah menggunakan penglihatanmu. Dan maksud Saya tidak hanya sekedar melihat kedepan, maksud Saya menggunakan penglihatanmu dengan maksimum. Lihat segala hal yang kamu lalui ketika bersepada, tanyakan segalanya, takut segalanya, tidak pernah memikirkan yang lain kecuali musuh Anda. Secepat Anda berpikir hal lain, Anda menyadari pantat Anda jatuh lebih dulu, atau yang paling buruk, wajah Anda yang jatuh lebih dulu.

2.)Amati permukaan jalan secara menyeluruh. Meskipun dijalan yang dipelihara dengan baik seorang pengendara sepeda bisa saja terjatuh. Jalan yang tidak teratur, penutup gorong2, dan semua benda yang bisa dengan mudah membuat pengendara sepeda terjatuh jika melewatinya. Jika Anda bisa dengan aman menghindari benda2 itu, hindarilah. Jangan lupa untuk melihat lalu lintas dari belakang Anda. Dengan cara berkendaralah lurus-pegang erat2 stang Anda tapi tetap santai mengikuti rintangan dan membiarkan tubuh bereaksi cepat pada jalan yang tidak teratur itu. Berdiri dan berpikir jernih bagaimana Anda melewati rintangan itu.
3.) Bersikap tenang di tengah hujan. Di tengah hujan, atau kondisi licin lainnya, kehilangan traksi sangat mungkin terjadi. Tenanglah, sangat tenang. Tetap berpikir bahwa jalanan memiliki banyak sisa2 minyak yang masih basah, khususnya ketika ketika hujan tiba, membuat kondisi jalan berminyak dan licin. Ketika bersepeda pada permukaan yang licin, cobalah menjaga posisi sepeda se verikal mungkin ketika melakukan belokan. Jangan melakukan belokan secara tiba2 seperti yang biasa Anda lakukan ketika jalan dalam keadaan kering, lebih baik belok perlahan2 dan sesedikit mungkin, untuk menghindari “slip”.
4.) Belokkan kapal Anda kedalam gelombang. Ketika melintasi retakan atau pinggiran jalan yang agak parallel dengan arah didepanmu, memotonglah tegak lurus seaman mungkin. Dengan kata lain, berpikir seperti sebuah kapal yang memotong gelombang. Beloklah kedalam gelombang pada sudut kanan, tidak mengikuti gelombang. Cara ini akan menghindari bagian depan sepeda Anda, atau ban depan sepeda Anda, menyimpang dari arah gerakan, berusahalah tegak dan jangan duduk.
5.) Selalu tempatkan satu jari Anda pada tuas rem. Reaksi mengerem ditunda jika semua jari Anda menggenggam seluruh handgrip, jari Anda akan jauh dari tuas rem. Kebanyakan Anda hanya punya waktu kurang dari satu detik untuk mengerem menghindari kecelakaan. Dengan jari2 Anda tidak pada tuas rem, satu menit akan menjadi dua menit, saat itu sudah terlambat untuk mengerem. Jika jari2 Anda tidak merasa nyaman mencapai rem, rubahlah tuas rem Anda sebagai pilihan lain yang akan membuat jari Anda memegang rem dengan benar.
6.)Awas gelap. Ketika berkendara di malam hari, akan lebih baik jika Anda memiliki lampu besar, dan sebuah lampu merah terang di bagian belakang sepeda, tiap lampu dilengkapi dengan baterai penuh. Jika Anda merasa tidak terlihat oleh mobil di siang hari, dimalam hari akan lebih berbahaya. LED terkenal dengan kemampuannya menerangi jarak antara Anda dan kendaraan terus menerus, memberi pengendara mobil cukup waktu untuk bertindak dan menghindari Anda. Pastikan Anda memiliki lampu baik depan maupun belakang sepeda untuk mencegah mobil langsung belok didepan Anda, atau tertabrak mobil yang sedang atret/mundur mobil.

Selasa, 25 Desember 2012


JELANG AKHIR TAHUN GOESS’88 GELAR TOUR D’ SINGAJAYA

Goess'88 Garut - Banyak upaya dan cara kelompok komunitas merayakan jelang akhir tahunnya. Salah satunya yang dilakukan oleh Komunitas Sepeda Gunung terbesar di Garut yakni GOESS’88, menggelar TOUR D’ SINGAJAYA, 24/12/2012. “Kegiatan ini merupakan agenda rutin GOESS’88 disetiap penghujung bulan maupun tahun yang kebetulan momentnya bertepatan dengan liburan panjang Natal dan Tahun Baru” ujar Soni Irawan Saleh yang lebih dikenal dengan panggilan Om Bob.

Tour dengan Track Garut – Singajaya – Garut, merupakan track menantang buat Goess’88 karena track ini baru dijajal sepanjang grouf ini berdiri. Meskipun sepanjang 2 bulan ini komunitas Goess’88 tidak melakukan penjajalan dengan track jauh dan terjal.

Start tour di mulai di jalan A – Yani tepatnya didepan gedung Bank BJB pukul. 07.00 Wib langsung menuju daerah Cikajang, setelah istirahat dilanjutkan perjalanan menuju Singajaya dengan menelusuri medan jalan raya dan perkampungan.

Perjalanan Garut – Singajaya ditempuh dalam waktu 6 jam dan tepat pukul 14.00 Wib sampailah di Singajaya yang disambut oleh kerabat Goess’88 yakni Asep Darmawan. Rombongan langsung beristirahat sambil menunggu persiapan kembali ke Garut.

Tepat pukul 16.00 Wib, rombongan Goess’88 dengan jumlah pasukan sebanyak 23 anggota berikut pemantu perjalanan kembali melanjutkan tour-nya menuju Garut. 

*ikj 24/12/2012